Greatful school - sinopsis naskah

SINOPSIS


Greatful school 

Fahri. Seorang siswa tingkat akhir di sebuah SMK yang mendapatkan tindakan pembulian semenjak diri nya pindah di sekolah tersebut. Diri nya bukanlah seorang siswa yang pintar atau berprestasi. Semua itu di mulai sejak hari pertama diri nya datang dan tanpa sengaja diri nya menabrak salah satu primadona sekolah tersebut. 


Sebenar nya bukan Fahri yang menabrak siswa itu, melainkan siswa itu yang fokus bermain ponsel dan berjalan terburu buru lalu menabrak diri nya yang saat itu baru saja keluar dari ruang kepala sekolah. Ponsel siswa tersebut jatuh dan dia menyalahkan Fahri sebagai penyebab ponsel milik nya rusak. Fahri merasa itu bukan salah nya dan dirivnya tidak mau bertanggung jawab.


Semenjak itu lah kehidupan masa sekolah nya diganggu oleh si primadona dan juga penggemar nya. Selama 1 semester diri nya menerima pembulian yang masih di bilang tidak terlalu mengganggu.


Mereka hanya mengganggu Fahri dengan kata kata sindiran dan kata kata sarkas serta hinaan akan sifat nya tapi tidak sampai menyerang fisik dan merugikan Fahri. Beruntung nya teman teman sekelas nya bukan lah salah satu penggemar fanatik dari si primadona tersebut. Setidak nya diri nya masih memiliki teman teman yang bisa membantu dirinya dan masa masa akhir tidak lah terlalu mengerikan untuk di nikmati.


Dan semakin lama, entah mengapa gangguan gangguan itu semakin meningkat dan semakin sering. Dari yang hanya mencaci lalu perlahan mengganggu ketenangan belajar seperti mengotori meja nya dengan sampah. Beruntung nya bangku milik nya tidak sampai dicoret karena akan ada sanksi jika hal tersebut terjadi.


Semua intensitas gangguan itu semakin dekat dengan ujian semester semakin tidak bisa di toleransi oleh Fahri. Sekolah tersebut juga seperti tutup mata akan gangguan gangguan yang di alami oleh Fahri selama ini. Dan bahkan ketika salah seorang teman sekelas nya melakukan laporan, pihak sekolah seakan tidak mengganggap hal tersebut serius.


Menurut Fahri, mungkin itu berkaitan dengan status si primadona ini yang merupakan seorang siswa yang memang berprestasi. Dan itu adalah kemungkinan terbesar yang bisa ia asumsi kan sehingga pihak sekolah tidak ingin macam macam dengan nya.


Sampai saat di mana batas gangguan itu melebihi kapasitas, Fahri mencoba melawan gangguan gangguan itu agar gangguan itu dapat berhenti. Pikir nya jika ia terus diam, makan gangguan itu akan terus berlanjut karena tak mendapat perlawanan. Diri nya pun lelah dengan segala gangguan yang tidak masuk akal ini, namun semua tidak seperti perkiraan nya. Diri nya malah mendapat kan teguran dari sekolah. 


Akhirnya Fahri memilih untuk diam dan mengikuti alur itu. Sampai pada masa perpisahan, sebuah fakta mengejutkan seluruh sekolah muncul. 



Naskah 

Scene 1 >> ext, gerbang. Fahri, penjaga gerbang


Fahri berjalan perlahan menuntun sepeda nya melewati gerbang, tersenyum menyapa penjaga gerbang yang dibalas pula dengan senyum.


Scene 2 >> ext, koridor. Fahri


Fahri berjalan melewati koridor sepi menuju kelasnya. Sesekali menatap sekeliling dan bersenandung kecil.


Scene 3 >> in, kelas. Fahri


Fahri berhenti tepat di depan pintu kelasnya. Menatap kearah meja nya dengan dongkol. Fahri berlari pelan menuju mejanya yang penuh sampah, mengeluarkan kantong plastik juga sarung tangan. Membersihkan berbagai sampah yang ada disana dan memasukkannya kedalam kantong plastik itu. Setelah bersih, ia keluar untuk membuang kantong sampah itu juga sarung tangan nya ditempat sampah. Lalu kembali masuk.


Scene 4 >> ext, koridor. Fahri, siswa siswi


Fahri berjalan melewati koridor menuju kantin untuk menikmati waktu istirahat nya. Di sepanjang jalan, banyak pasang mata yang menatap sinis ke arah fahri. Beberapa hanya menatapnya, tak sedikit pula menggunjing fahri. Fahri terus berjalan mengabaikan mereka.


Scene 5 >> ext, kantin, koridor. Fahri, beberapa siswi.


Fahri membawa snack dan minuman yang telah di belinya berjalan keluar kantin, berniat untuk memakannya di kelas. Sampai seorang siswi menyenggolnya dengan cukup keras, hingga beberapa snack miliknya jatuh dan minumannya tumpah. Siswi itu hanya tertawa melihatnya lalu pergi melewati fahri begitu saja. Fahri hanya melirik siswi itu sebelum mengambil snack yang terjatuh.


Scene 6 >> ext, parkiran. Fahri


Fahri berjalan menuju tempat parkir yang telah sepi, karena fahri memilih untuk pulang terakhir. Di tengah perjalanan, fahri kembali berhenti. Dapat dilihat dari jauh jika sepeda miliknya sudah tidak berada pada posisi seperti awal fahri memarkirnya. Sepeda milih fahri sudah di robohkan. Diletakkan di sudut tempat parkir, tepat disebelah tong sampah dengan keadaan yang kotor penuh lumpur. Fahri memijat pangkal hidungnya lalu kembali berjalan mendekat menuju sepedanya. Menuntun nya keluar sekolah.


Scene 7 >> ext, kantin. Fahri, siswa siswi.


1 bulan sebelum semester akhir.


(Fahri masih mendapat gangguan gangguan itu seperti biasa, dan semakin bertambah parah)


Fahri tengah menatap sekitar kantin, mencari meja kosong dan di kedua tangannya terdapat nampan makan siang miliknya. Saat fahri hendak berjalan, ada siswi yang dengan sengaja menumpahkan jus miliknya pada seragam fahri dari belakang. 


Siswi : "ups. Salah sendiri ditengah jalan"


Setelahnya ia pergi meninggalkan fahri yang menjadi pusat perhatian dengan banyak cibiran.


Scene 8 >> in, toilet. Fahri, 4 siswi


Fahri tengah mengganti seragamnya dengan baju olahraga miliknya di toilet. Ia telah meminta izin kepada guru.


(Selama ini dirinya berpikir jika mereka akan lelah dengan sendirinya, namun ternyata memang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan dan semakin merugikan dirinya. Fahri telah bertekad akan melawan semua itu meski itu siswi sekalipun. Bahkan melapor pun sudah tidak berguna)


Saat tengah sibuk berganti baju, sudut mata fahri melihat jika ada seseorang yang berusaha untuk menyiramnya dengan air dari atas. Beruntung karena fahri memiliki postur yang tinggi, ia dengan mudah membalik arah tumpahan air tersebut ke arah luar, dan setelahnya terdengar jeritan terkejut beberapa siswi.


Fahri membuka pintu bilik tempat dirinya berganti baju. Disana ada 3 orang siswi yang pakaiannya basah dan kotor, menatap dirinya marah. Diluar kamar mandi, ada siswi lain yang juga menyaksikan ini. Fahri memilih tak memperdulikan itu, dirinya memilih untuk keluar toilet.


Saat melewati gadis yang menunggu diluar, fahri hampir di sandung oleh gadis itu. Namun kalah cepat oleh fahri yang memang sering berlatih bela diri. Dan keadaan menjadi berbalik.


Scene 9 >> ext, koridor. Fahri, siswa siswi


2 hari kemudian


Karena kejadian 2 hari lalu ketika ia membalas siswi siswi itu, mereka mengadu dan dirinya kini dipanggil oleh guru konseling untuk bimbingan. Fahri berjalan di koridor lagi lagi mengabaikan segala cacian siswa siswi yang menatapnya hingga fahri benar benar masuk kedalam ruang BK.


Scene 10 >> ext, lapangan, podium. Fahri, ayah, ibu, guru, siswa siswi, wali murid.


Setelah beberapa bulan lalu mendapat peringatan, fahri kembali mendiamkan segala gangguan gangguan yang didapat dan juga semakin parah. Hingga hari ini. Hari yang menjadi kesenangan tersendiri bagi fahri, yakni hari kelulusan. 


Fahri tengah berdiri berdampingan dengan sang ayah dan ibunya yang tampak anggun, berjalan menuju podium dengan di saksikan oleh seluruh siswa siswi beserta beberapa guru yang tampak terkejut. Dilihat dari ekspresi mereka. 


Ayah fahri : "Sebagai pemilik yayasan, saya ucapkan selamat kepada seluruh siswa yang telah lulus. Untuk pengumuman, saya akan menahan beberapa ijazah dari siswa siswi yang pernah melakukan pembulian disekolah ini. Sekian, terima kasih."


End...

Komentar

Postingan Populer