In a School- Creepypasta

New lagi~

☆☆☆☆☆



Awal pagi di hari senin mengharuskan seluruh orang untuk membuka mata mereka dan segera melakukan kegiatan mereka masing masing. Para pelajar juga sudah harus rapi dan siap menerima mata pelajaran sampai masa berakhir datang.

Seperti saat ini. Jam menunjuk pada pukul 07:10 a.m. Salah satu gedung sekolah ini tampak sudah sepi karena kegiatan belajar mengajar telah berlangsung.Tampak seperti sekolah biasa, tapi tak ada yang tahu bagaimana sekolah itu sebenarnya beroperasi.

Adakah di antara kalian pernah mendengar, ada sekolah yang tidak segan saling membunuh dalam sebuah persaingan? Kebanyakan orang menganggap jika itu hanyalah sebuah karangan seseorang untuk cerita fiksinya, namun di sini tidak.

Sebuah sekolah dengan fasilitas lengkap dan pembelajaran yang benar benar ter-akreditasi tidak menjadikan sekolah ini luput dari hal kelam yang menyelimuti. Tak jauh berbeda dengan keadaan masyarakat di sekitar sekolah tersebut.

Tak ada yang pernah sekalipun orang menyangka jika sekolah itu menyimpan banyak kisah kelam dan penuh kekejaman. Bahkan seluruh siswa-siswi yang terlihat juga seperti mendukung jika tak ada kejanggalan yang terjadi.

Seperti saat ini. Di kelas XI Blood cirle +9, kelas yang di huni oleh siswa siswi dengan prestasi yang di atas kemampuan anak biasa dan juga keahlian untuk- menyiksa.

Seorang gadis berkacamata duduk tepat di bangku paling belakang dan terlihat sedang membaca sebuah buku dengan sampul berwarna merah darah.

'Love for killed someone'

Itu adalah judul novel tersebut.

"Gera!" Panggil seorang pemuda yang berdiri di depan pintu ke arah gadis berkacamata yang ternyata bernama Gera.

"Ada apa Ren" Tanya Gera sembari berdiri dari duduknya dan menghampiri pemuda ber-name tag Ren tersebut.

"Ikut aku! Ini akan menyenangkan" ujar pemuda bernama Ren tersebut dan menunjukkan smirk yang membuat siapa saja merinding, kecuali Gera tentu saja.

"Siapa lagi sekarang?" Tanya Gera sembari melepas kacamata dan kuncir rambutnya lalu mengantonginya ke dalam saku seragamnya.

"Siswi baru berambut pirang yang kemarin menyirammu dengan jus jeruk" ujar Ren sembari melangkah melewati koridor dengan langkah panjang berdampingan dengan Gera di sebelahnya.

"Oh... Apa yang akan kau lakukan padanya?" Tanya Gera menatap lurus ke depan yang terlihat seorang gadis berambut pirang duduk di meja kantin sembari memoles make up lumayan tebal ke wajahnya.

"Mungkin, sedikit bermain main dengannya bagus juga" ujar Ren melirik Gera yang tengah merogoh sesuatu dari rambut.

"Aku tak suka hal yang bertele tele!" Ujar Gera dalam sekejap mata langsung melemparkan sebuah besi tajam dan cukup besar menancap tepat di tangan gadis pirang itu yang sekarang terkejut dan berteriak. Sedangkan semua orang di kantin tersebut hanya melirik sekilas lalu kembali pada kegiatan mereka seperti tak terjadi apapun.

"S-s-siapa yang me-m-melakukan ini?" Ujar gadis pirang itu dengan suara yang terdengar jelas jika dia gemetar ketakutan.

"Aku yang melakukannya" ujar Gera dan berjalan menghampiri gadis tersebut dengan tangan kanan menggenggam sebuah pisau lipat yang selalu ia bawa.

"K-kau?! Siapa kau?" Ujar gadis tersebut ternyata tak mengenali Gera. Ren hanya menyaksikan drama yang selalu membuatnya senang. Gera berjalan semakin mendekat dengan tangan kiri nya merogoh saku dan memasang kacamatanya serta mengikat rambutnya, sedangkan gadis tadi terkejut.

"Sudah ingat?" Ujar Gera menampilkan senyum miring dengan aura gelap yang langsung mendominasi ruangan itu.

"Kau gadis cupu itu?! K-kenapa kau melakukan ini?! Apa salahku?!" Ujar gadis pirang itu tak terima.

"Ikut aku!" Perintah Gera yang kemudian berbalik.

"Untuk apa aku mengikutimu?! Lebih baik aku pergi mengobati lukaku dan melaporkanmu?!" Sahut gadis pirang itu beranjak dari duduknya, hendak pergi berlawanan arah sebelum tiba tiba sebuah pisau lipat menancap di kakinya yang membuatnya langsung ambruk.

"AKKHH?! KAU IBLIS?!" Teriak gadis tersebut dengan tangan menunjuk ke arah Gera yang menatapnya datar.

"Seret dia!" Titah Gera menatap Ren dan langsung mendapat tawa bahagia dari Ren.

"Dengan senang hati!" Sahut Ren dan kemudian berjalan mendekati gadis pirang tersebut yang merintih kesakitan. Mengelus lembut rambut gadis tersebut sebelum.....

"AKHH?! KALIAN BERDUA BRENGSEK?! LEPASKAN AKU, KALIAN BERDUA IBLIS?!" Teriak gadis pirang itu sekali lagi saat Ren yang langsung menarik rambutnya dan menyeretnya mengikuti Gera.

Dari dalam gudang tua

"AKHH! BERHENTI?! TO-TOLONG?!"

"TIDAK?! HIKS- KU MOHON BERHENTI?!"

"HIKS... KU-KU MOHON...... BERHEN-TI?!"

"A-KU.... AKHH... MIN-MINTA MAAF! HIKS- AKKHH?! B-BERHENTI.... KU-KUMOHON?!"

Suara suara itulah yang terdengar dari luar gudang tersebut. Entah apa saja yang mereka lakukan di dalam sana.

17:54 p.m.

Seorang penjaga sekolah tengah berkeliling, memastikan jika semua siswa sudah pulang dan dia bisa mengunci sekolah ini. Sampai dia melihat pintu gudang yang sedikit terbuka.

Seperti biasa, bahkan penjaga itu sangat hafal dengan hal seperti ini. Dia kembali ke posnya untuk mengambil sebuah kantong sampah dengan ukuran yang cukup besar lalu kembali ke dalam gudang. Menyalakan lampu lalu memasukkan tubuh seorang gadis yang sudah tak bernyaya dengan berbagai luka di tubuhnya dan berbagai benda tajam tergeletak di sekitarnya.

Tubuh gadis itu penuh luka. Mulut yang sobek sampai ke telinga, goresan luka panjang dari dahi sampai ke lehernya, jari jari di seluruh tangannya sudah tak ada pada tempatnya, kulit kepala yang mengelupas dan menampakkan keadaan kepala bagian dalam, lubang di setiap pipi nya yang masih mengeluarkan darah, perutnya terdapat luka robekan yang dalam. Dan banyak lagi sayatan sayatan luka pada tubuh gadis yang berlumur darah tersebut.

Setelah memasukkannya pada kantong sampah, penjaga tersebut akan mencari alamat rumah gadis itu lalu menggeletakkan kantong itu di depan rumahnya. Tidak pernah ada tuntutan karena, jika ada siswa yang tiba tiba di pindahkan ke sekolah ini. Itu artinya keluarga mereka sudah tak menginginkannya hidup.


☆☆☆☆☆

Hiyahiyahiya
Udah ada 3 chapter nih UwU~

Gabut sih, jadi yah gini:')

Komentar

Postingan Populer