Insyaallah - by me:')


Bismillah~

Daripada idenya terbuang sia-sia, lebih baik dituangkan disini saja. Berbagijuga dengan kalian semua 💕  Semoga kalian suka dengan alur ceritanya.

■■■■■■■■■■■■■


Tampak seorang gadis yang dengan pakaian yang kurang sopan tengah berlenggak lenggok dijalan. 

Hari mulai semakin larut, dan gadis tersebut memutuskan untuk melewati sebuah gang kecil untuk menuju rumahnya.

'Hei cantik!' Terdengar suara godaan saat gadis itu memasuki gang itu.

Cahaya dalam gang tersebut sangatlah minim untuk bisa melihat apakah ada orang disana. Saat gadis tersebut ingin melanjutkan perjalanannya, terlihat siluet seseorang tengah berjalan menghampiri dan dibelakangnya terdapat beberapa orang lagi.

"Kau mau pergi kemana huh? Kenapa terburu buru sekali?" Ujar salah satu pria dengan sebuah anting ditelinganya.

"Mari kita bersenang senang terlebih dahulu!" Ujar salah satu pria yang berdiri dibelakang gadis tersebut dan memeganggi tangannya.

"L-lepaskan!" Ujar sang gadis dengan suara yang gemetar karena takut.

"Hei! Kau tak perlu takut, kami tak akan membunuhmu. Kami hanya akan bersenang senang denganmu!" Ujar pria lainnya.

"K-kubilang lepaskan brengsek!" Ujar gadis tersebut lantang.

Plak

Suara tamparan itu terdengar nyaring.

"Jangan berlagak-"

"Berhenti!" Teriak seseorang membuat semua pria tersebut dan gadis itu mencara sumber suara. Terlihat seorang pria dengan pakaian yang sederhana namun terkesan rapi.

"Huhh! Ada pahlawan kemalaman ternyata" ujar salah satu pria geng brandal tadi meremehkan.

"Hajar dia!" Titah bos geng brandal tersebut dan langsung dilaksanakan oleh anak buahnya.

Buuggh!!

Bruk!

Buuggh!

Semua anak buahnya kalah. Mereka pun melarikan diri demi keselamatan mereka.
Pria tadi menghampiri gadis itu dan menanyakan keadaannya.

"Apa anda baik baik saja nona?" Tanya pria itu dan dijawab anggukan.

Gadis itu pun berdiri dan menatap pria tersebut.

"Maaf nona, sebaiknya anda menundukkan pandangan anda. Tak seharusnya lawan jenis saling menukar pandangan, karena dapat menjerumuskan ke arah zina" ujar pria tersebut dengan mengalihkan pandangannya kesegala arah.

"Ah, maaf! Dan terimakasih karena sudah menolongku" ujar sang gadis yang kemudian menunduk.

"Itu merupakan tugas seorang manusia untuk menolong manusia lain yang kesulitan" ujar pria tersebut.

"Oh iya. Namaku Fanny, siapa namamu?" Tanya gadis yang bernama Fanny itu.

"Saya Raihan" ujar pria bernama Raihan tersebut.

"Oh Raihan! Senang bertemu denganmu!" Ujar Fanny dan menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Namun Raihan malah menyatukan kedua tangannya didepan wajahnya dengan sedikit menunduk.

"Maaf, bukan muhrim" ujar Raihan.

"Ah, m-maafkan aku" ucap Fanny gugu dan menggaruk tengkuknya yang tiba tiba terasa gatal.

"Tak apa. Hmm.... Nona! Anda harus pulang karena hari semakin larut" ujar Raihan mengingatkan.

"Astaga iya! Aku harus segera pulang!" Seru Fanny gelisah.

"Apa perlu saya antar nona pulang?" Tawar Raihan kepada Fanny namun mendapat gelengan dari gadis tersebut.

"Ah, apakah kita akan........ Hmm.. Bertemu lagi?" tanya Fanny sedikit ragu.

"Insyaallah! Kita akan bertemu, jika Allah Berkehendak-"

"Fanny!!" teriak seorang gadis ditelinga Fanny yang tengah menatap kosong ke arah luar jendela cafe.



To Be Continue 

Idenya masih stuck disini, jadi tunggu aja kelanjutannya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer