Pengertian estetika

Assalamualaikum wr. wb. 

Pada blog ini, saya akan membahas tentang kegunaan estetika untuk menarik perhatian audiens. Apa itu Estetika? Jika anda belum tahu, maka silahkan menyimak penjelasan berikut ini.


A. PENGERTIAN ESTETIKA

  Kata estetika berasal dari kata Yunani 'aesthetis' yang berarti perasaan, selera atau taste. Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan.

  Teorikus Seni dan Desain dewasa ini cenderung untuk menggunakan istilah estetika sebagai suatu kegiatan pengamatan yang tidak terpisah dari pengalaman seni dan desain. Kemudian istilah estetika berkembang menjadi keindahan, yaitu usaha untuk mendapatkan suatu pengertian yang umum tentang karya yang indah, penilaian kita terhadapnya dan motif yang mendasari tindakan yang menciptakannya.

  Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupun daya impuls dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya dan menurut John Hosper, Estetika adalah bagian dari filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan karya yang indah.

  Intinya, Estetika adalah ilmu yang mempelajari kualitas estetik suatu benda atau karya dan daya impuls terhadap benda atau karya. 

  Pengertian estetika terus berkembang sesuai dengan peradaban, konsepsi hidup manusia, keadaan dan jamannya.

Apa alasan orang ingin mengenal estetika?

Pertama, karena karya seni dan desain yang alami maupun buatan begitu berharga sehingga dipelajari ciri khasnya untuk seni dan desain sendiri.

Kedua, ia mesti berpendapat bahwa pengalaman estetika itu begitu berharga baik untuk kelompoknya maupun anggotanya. Cara mempelajarinya: dari sudut pandang apakah kualitas-kualitas karya ini
mencapai tujuan.

Ketiga, mungkin dikira bahwa pengalaman ini begitu bernilai sehingga membutuhkan pengujian dan penelitian mengenai kualitas karya seni dan desain itu.

B. Estetika dalam Industri Grafis Komunikasi

   Karya yang menarik tidak harus rumit atau
mewah. Orang kadang tidak menyangka kalau pengambilan ide yang sederhana yang datang dari kehidupan sehari hari bisa lahir hebat suatu karya yang luar biasa.

  Budaya dan seni di Indonesia sangat indah bila divisualisasikan ke dalam karya grafis komunikasi. Adanya budaya dan seni, kita bisa berkarya penuh fariasi bernafaskan Indonesia ke dalam suatu media. Ide kadang munculnya dari pengalaman atau kejadian kehidupan sehari-hari.

  Sebaik apapun karya grafis komunikasi bila tidak bisa dipahami atau tidak sampai ke sasaran, maka media tersebut dikatakan tidak berhasil.  Maka tujuan utamanya adalah mengkomunikasikan informasi ke pada masyarakat (audien) dengan cara pendekatan visualisasi budaya.

  Seorang desainer grafis harus bekerja sama dengan bagian pemasaran, keuangan, produksi, teknisi, dan bagian lain. Tugas masing-masing bagian tersebut menurut Kotler adalah sebagai berikut:

1. Bagian pemasaran bertugas merencanakan dan memasarkan produk-produk yang akan dipasarkan. Karena itulah bagian pemasaran
adalah mengumpulkan data tentang selera pasar yang layak jual.

2. Bagian keuangan bertugas menentuakan anggaran produksi, yang fleksibel.

3. Bagian produksi bertugas merencanakan efektifitas dan efisiensi produk.

4. Bagian teknisi bertugas memacu produksi dan merekayasa teknologi agar produksi lebih cepat dengan biaya ringan.

  Desainer tidak dapat bekerja sendiri bila desain yang ciptaannya ingin diterima masyarakat. Desainer juga harus mengetahui proses, karena setiap proses merupakan bagian yang vital dari desain serta secara langsung merefleksikan sukses atau kegagalan langkah produksi berikutnya.

  Setiap proses produksi adalah berupa pembagian kerja, sehingga tanggung jawab sepenuhnya terletak pada para pekerja di setiap unit kerja. Produksi grafis komunikasi memerlukan waktu lama dan panjang.

C. Gagasan dalam Rekayasa Estetik Grafis Komunikasi

  Rekayasa estetik dalam grafis komunikasi adalah teknik pengungkapan estetika terapan melalui proses belajar dan proses kreatif.

  John Wistrand berpendapat bahwa desain harus merupakan desain keseluruhan yang melihat pada proyek atau produk dan mencoba menganalisanya sepenuhnya.

  Sebelum berpikir masalah materi atau unsur desain, seorang desainer perlu menentukan tema grafis komunikasi yang akan dikerjakan yang sesuai dengan maksud dan tujuan pada konsepnya. 
  Ada beberapa tema yang disesuaikan dengan fungsi desain, antara lain:

1. Rasional
  Media yang mengarah ke rasional yang berfokus pada praktek, fungsi, atau kebutuhan masyarakat, akan memberikan tekanan
Gambar 3.2: Grafis Komunikasi 
yang didekatkan pada segi rasional 

2. Humor atau jenaka
  Penampilan humor atau jenaka merupakan strategi mencapai sasaran komunikasi grafis komunikasi untuk memicu perhatian terhadap yang dikomunikasikan.

Gambar 3.3: 
Rasa humor dalam Grafis Komunikasi, 
tanpa terasa audien akan mengikutinya.

3. Rasa takut
  Rasa takut lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi. Ada dua hal yang
dituju:
* Pertama, mengindentifikasi konsekuensi negatif jika menggunakan produk. 
* Kedua, mengidentifikasi konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman, misalnya minum-minuman keras, merokok, dan hal hal yang merusak lingkungan lainnya.

Gambar 3.4: Menakut-nakuti dalam 
Grafis Komunikasi merupakan cara 
mempertegas pesan 

4. Patriotik
  Tampilan visual patriotik (hero) kadang dihadirkan untuk menambah rasa kepercayaan masyarakat terhadap berita yang diinformasikan / dikomunikasikan.
Gambar 3.5: Patriotik pada Grafis 
Komunikasi merupakan cara 
membidik audience yang senang 
akan kepahlawanan 

5. Kesalahan
  Tujuan media yang bersifat kesalahan ini agar audience (masyarakat) yang melihatnya atau membacanya bisa memperbaiki adegan atau berita kesalahan yang diinformasikan atau dikomunikasikan.
Gambar 3.6: Faktor kesalahan pada Grafis 
Komunikasi merupakan penyampaian 
pesan untuk menyudutkan produk lain

6. Kaidah
  Unsur ini sangat riskhan dan harus berhati-hati, agar media grafis yang diciptakannya tidak terjadi kesalah pahaman di dalam masyarakat.
Gambar 3.7: Faktor kaidah pada Grafis 
Komunikasi dimaksudkan untuk 
penegasan informasi yang disampaikan 

7. Simbol
  Simbol adalah tanda yang mempunyai hubungan dengan obyek yang mempunyai peraturan yang sifatnya umum. Informasi yang disampaikan sumber menggunakan simbol kadangkala tidak sampai atau salah persepsi terhadap yang menerimanya.

8. Pengandaian
  Pengandaian merupakan sebuah impian yang seakanakan menjadi kenyataan. Tampilnya media informasi atau komunikasi dengan tema “pengandaian” membidik sebagian masyarakat yang mempunyai harapan besar setelah mengikuti dan menanggapi terhadap pesan yang disampaikan.
Gambar 3.9: Pengandaian pada Grafis 
Komunikasi membidik audien yang suka 
berharap sesuatu yang belum terpenuhi 

9. Emosional
  Sebagian masyarakat tertarik pada berita yang diinformasikan atau dikomunikasikan melaui pendekatan emosional dengan perasaan si penghayat yang mengesampingkan akribut dari lembaga yang menginformasikan.
Gambar 3.10: Aneh dan idenya luar biasa 
yang mengajak audience terpesona 

  Seorang desainer grafis dikatakan berhasil bila mempunyai beberapa karakter tertentu yaitu:
* Mempunyai kecakapan teknis.
* Mengerti akan sifat bahan
* Mengerti akan kebutuhan orang banyak
* Selalu ingin tahu
* Ketajaman melihat
* Inisiatif
* Senang dan cakap
* Kepercayaan
* Kejujuran
* Memperhatikan resiko dan mempertanggung jawabkan karyanya
* Mengumpulkan data
* Tekun dan mengerti maksud tujuannya.

  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan desain, antara lain:
* Syarat-syarat yang ditentukan dalam penyatuan
* Kecocokan prinsip ilmu pengetahuan, teknik komputer dan mesin produksi.
* Sesuai dengan lingkungan (masyarakat setempat)
* Kecocokan sifat dari satu bagian dengan bagian lain.
* Kemungkinan desain dan cara pemecahannya.
Gambar 3.11: Bobot estetika pada 
cover majalah ini bisa dinilai dari 
berbagai sudut pandang 

D. Penekanan Penguasaan dalam Grafis Komunikasi

1. Estetika Konsep
  Estetika konsep adalah kualitas estetik yang lahir karena adanya penggabungan antara berbagai batasan atau alternative dan kriteria perencanaan. Estetika ini dapat dicurahkan di atas kertas gambar, model, mock-up, maket, prototype atau deskripsi proyek desain.

2. Estetika Pelaksanaan
  Estetika Pelaksanaan adalah kualitas estetik yang berada pada pelaksanaan estetika konsep. dalam hal ini perlu perubahan dengan pertimbangan khusus yang tidak bisa terikat dalam konsep, seperti skala, cara pelaksanaan, material, dan sebagainya.

3. Estetika Teknologi
  Estetika Teknologi adalah kualitas estetik yang diciptakan melalui proses teknologi yang menekankan pada pelaksanaan jalannya teknologi (mesin). Maka dari itulah seorang desainer industri setidaknya mengetahui dan memahami prosedur teknologi (mesin).

E. Nirmana dalam Grafis Komunikasi

  Nirmana merupakan ilmu dasar kedesainan yang mempelajari dasar-dasar desain mengenai warna, bidang, bentuk, ruang, dengan berbagai pendekatan kreatif eksperimentatif meliputi komposisi, irama, harmoni dan sebagainya.

  Karya grafis komunikasi harus memiliki nilai estetika, yaitu sesuatu yang menyebabkan suatu bentuk dapat dikenali sebagai karya desain yang bernilai. Untuk mencapai hal tersebut perlu adanya kesatuan, keteraturan, variasi tatanan, dan komunikatif.

1. Kesatuan
  Kesatuan merupakan suatu cara untuk menggabungkan dan menyatukan unsur-unsur visual yang ditata sesuai dengan konsep ide pencipta dalam desain menjadi bentuk media grafis. Antara unsur unsur tersendiri yang kesemuanya akan membentuk wujud sarana informasi visual yang menjadi kesan satu kesatuan.

2. Keteraturan
  Keteraturan unsur-unsur visual yang ditata sehingga menjadi tertata dalam satu bentuk media grafis.

3. Keragaman
  Unsur-unsur yang ditata agar tampak lebih bermakna, tidak hambar, dan tidak membosankan.

4. Komunikatif
  Segi komunikatif pada grafis komunikasi harus sangat diperhatikan. Bila karya kurang komunikatif, berarti karya tersebut tidak berhasil, atau sesuatu yang diinformasikan kepada kalayak atau masyarakat (audience) tidak akan sampai. Agar grafis komunikasi bisa sampai ke kalayak, maka harus memperhatikan segmen yang dibidik sebagai sasaran
Gambar 3.12: 
Adanya kesatuan, keteraturan, 
keaneragaman/variasi tatanan, dan 
komunikatif terwujud dalam satu 
karya fotografer grafis Roy Genggam 

Gambar 3.13: 
Gambar bisa berbicara bilamana 
memperhatikan kesatuan, keteraturan, 
keaneragaman/variasi tatanan, 
seperti karya fotografer 
Roy Genggam 

F. Pendalaman

Baca ulang materi di atas, lalu cari contoh lain tentang karya yang mempunyai nilai estetik rasional, humor, rasa takut, patriotik, kesalahan, kaidah, simbol, pengandaian, dan emosional



Baiklah, selesai sudah pembahasan diatas. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian. Sekian, terimakasih.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Komentar

Postingan Populer